Spesifikasi realme GT Master Edition
Spesifikasi POCO F4 GT
Pertarungan Ketat di Chipset
Kedua ponsel memilih chipset dari produsen yang berbeda. POCO X3 GT memercayakan sektor ini pada MediaTek Dimensity 1100, sedangkan realme GT Master Edition yakin pada Qualcomm Snapdragon 778G.
Kedua chipset menggunakan fabrikasi yang sama, 6 nm, dan arsitektur CPU serupa yaitu Cortex A78 dan Cortex A55. Bedanya, Dimensity 1100 memakai formasi 4-4. Empat inti performa (Cortex A78) dengan frekuensi 2,6 GHz disandingkan dengan empat inti efisiensi (Cortex A55) berkecepatan 2,0 GHz.
Sementara itu, Snapdragon 778G menggunakan konfigurasi 1-3-4 dengan rincian: 1 inti performa (Cortex A78: 2,4 GHz), 3 inti menengah (Cortex A78: 2,2 GHz), dan empat inti efisiensi (Cortex A55: 1,9 GHz). Inti performa Snapdragon 778 dinamai Kryo 670 Prime, inti menengahnya disebut Kryo 670 Gold, dan inti efisiensinya bernama Kryo 670 Silver.
Untuk masalah GPU, Dimensity 1100 memakai Mali-G77 MC9 yang punya frekuensi 850 MHz, 9 execution unit, dan 144 shading unit. Adapun GPU Snapdragon 778G adalah Adreno 642L dengan frekuensi 490 MHz, 2 execution unit, dan 384 shading unit.
Jika dilihat dari fabrikasi dan arsitektur yang dimiliki, kedua chipset tentu imbang. Namun, perbedaan konfigurasi, setelan frekuensi, dan GPU ternyata menimbulkan jarak.
Berdarkan pengujian aplikasi AnTuTu 8 yang dilakukan NanoReview, skor yang diperoleh Dimensity 1100 mencapai 597.537. Skor tersebut lebih tinggi 20% dari Snapdragon 778G yang mecetak nilai 497.939.
Perbedaan POCO F3 GT dan POCO F4 GT
Jika melihat dari spesifikasinya, mungkin dari kamu sudah bisa melihat perbedaan-perbedaan dari kedua HP dengan performa tinggi ini. Jika masih ingin mengetahui lebih banyak, simak poin-poin yang telah kami buat untuk perbedaan POCO F3 GT dan POCO F4 di bawah ini.
MediaTek vs Snapdragon
Salah satu perbedaan yang paling terlihat dari kedua HP ini adalah dari segi mesinnya. POCO F3 GT ditenagai oleh chipset dari MediaTek yaitu Dimensity 1200 yang performanya hampir setara dengan Snapdragon 865.
Sementara itu, POCO F4 GT ditenagai oleh chipset terbaru dari Qualcomm yaitu Snapdragon 8 Gen 1. Selain menjadi chipset terbaru, ternyata Snapdragon 8 Gen 1 ini menjadi chipset paling kencang yang dimiliki oleh Qualcomm saat ini, juga sebagai penerus dari Snapdragon 888.
Chipset POCO F3 GT yaitu Dimensity 1200 memiliki kombinasi octa-core yang patut diperhitungkan. Kombinasi tersebut mencakup 1 inti prima berupa Cortex A78 yang beroperasi pada clock speed 3 GHz, 3 inti performa Cortex A78 pada frekuensi 2,6 GHz, dan 4 inti efisiensi daya Cortex A55 berada pada clock speed 2 GHz.
POCO F4 GT tentu tidak ingin kalah, chipset-nya yaitu Snapdragon 8 Gen 1 juga memiliki kombinasi octa-core yang juga wajib diperhitungkan. Kombinasinya mencakup 1 inti prima berupa Cortex-X2 yang beroperasi pada clock speed 3,00 GHz, 3 inti performa Cortex-A710 yang berada pada frekuensi 2,50 GHz, dan 4 inti efisiensi daya Cortex-A510 pada clock speed 1,80 GHz.
Kartu pengolah grafis keduanya juga berbeda, pada POCO F3 GT yaitu Dimensity 1200 terdapat Mali-G77 MC9. Sedangkan pada POCO F4 GT dengan Snapdragon 8 Gen 1 yang dimilikinya berkartu pengolah grafis Adreno 730.
Baik Dimensity 1200 maupun Snapdragon 8 Gen 1, keduanya sama-sama telah mendukung untuk konektivitas jaringan 5G. Keduanya juga merupakan chipset yang berada di kelas chipset flagship atau kelas paling tinggi.
Jika membahas mengenai desain bodi, sebelumnya POCO memiliki ciri khasnya sendiri dalam hal desain. Pada umumnya, POCO merupakan brand naungan Xiaomi yang selalu hadir dengan desain bodi yang sangat berani. Misalnya pada desain HP sebelumnya yaitu POCO X3 Pro, POCO X3 NFC, dan POCO F2 Pro yang menghadirkan modul kamera melingkar di tengah-tengah bodi.
Namun kali ini POCO menghadirkan desain bodi yang berbeda pada POCO F3 GT. Desain dari POCO F3 GT sangat mengusung tema gaming, mulai dari adanya Tactical RGB Glow sebagai lampu warna-warni untuk notifikasi, bentuk LED flash yang menyerupai simbol petir, serta aksen garis-garisnya yang memberikan kesan science fiction.
Sementara itu, POCO F4 GT tidak memiliki perbedaan yang cukup ketara dalam hal desain bodi dengan POCO F3 GT. POCO masih mengusung tema gaming dalam seri terbarunya POCO F4 GT, misalnya memiliki X-factor RGB gaming light warna-warni untuk notifikasi atau dalam mode game turbo, bentuk LED flash menyerupai simbol petir, dan aksen garis yang lebih sederhana tetapi keren.
Kedua HP ini memang dibuat sebagai HP gaming sehingga desainnya harus mengikuti tema yang diambil. Meskipun begitu, POCO F3 GT memiliki pilihan warna yang terbatas yaitu Gunmental Silver dan Predator Black. Sedangkan POCO F4 GT memiliki 3 pilihan warna yaitu Black, Blue, dan Silver.
Untuk ukuran sebuah HP, semakin kecil dimensi dan bobot yang dimilikinya maka akan semakin nyaman juga ketika digunakan. Namun, hal itu dipengaruhi juga oleh banyaknya fitur yang ditawarkan. Dalam hal ini, POCO F3 GT memiliki bodi yang lebih ramping yaitu dengan ketebalan 8,3 mm dan berat 205 g, sedangkan POCO F4 GT berbobot 210 g dengan ketebalan hingga 8,5 mm.
Sementara itu, panjang dan lebar POCO F3 GT memiliki dimensi 161,9 x 76,9 mm, sedangkan POCO F4 GT berdimensi 162,5 x 76,7 mm. Artinya POCO F4 GT memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan POCO F3 GT meskipun keduanya sama-sama menggunakan layar berukuran 6,67 inci.
Pada zaman serba modern ini, kita seperti dituntut untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih praktis dan efisien. Salah satunya adalah dengan menggunakan fitur NFC (Near Field Communication) yang bisa digunakan untuk bertransaksi secara digital dengan cepat.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pada saat ini sudah banyak HP yang telah memiliki fitur NFC di dalamnya, bahkan untuk HP yang memiliki harga sekitar Rp5 jutaan. Dengan adanya fitur tersebut, kamu hanya perlu menempelkan kartu eMoney atau eToll ke bodi HP agar bisa mengetahui sisa saldo atau untuk melakukan transaksi lainnya.
Di antara POCO F3 GT dan POCO F4 GT, hanya POCO F4 GT yang memiliki fitur yang sangat berguna ini di dalamnya. Dengan adanya fitur NFC pada POCO F4 GT ini, kamu tidak perlu repot lagi pergi ke ATM hanya untuk mengisi saldo, cukup dengan menggunakan POCO F4 GT maka urusan tersebut bisa selesai.
Resolusi Kamera Depan dan Belakang
Meskipun keduanya memiliki status sebagai ponsel gaming dengan performa chipset yang sangat tinggi. Akan tetapi, baik POCO F3 GT dan POCO F4 GT keduanya tidak begitu saja melupakan aspek fotografinya. Keduanya sama-sama menghadirkan susunan tiga kamera di bagian belakang dan satu kamera selfie di bagian depan atas berbentuk punch hole.
Dalam hal ini, keduanya sama-sama memiliki kamera utama di bagian belakang dengan resolusi 64 MP. Namun, POCO F4 GT memiliki ukuran sensor yang lebih kecil yaitu 1/1.73 inci, sedangkan POCO F3 GT memiliki ukuran sensor 1/2.0 inci.
Pada lensa utama POCO F3 GT membawakan bukaan f/1.7 dengan ukuran piksel 0.7µm, sedangkan POCO F4 GT hadi dengan bukaan f/1.9 dengan ukuran piksel 0.8µm. Pada bagian sensor pendamping, keduanya memiliki ukuran sensor yang sama yaitu 8 MP ultrawide 120 derajat dan lensa makro 2 MP.
Dalam hal kemampuan perekaman video, terdapat sedikit perbedaan yaitu pada POCO F4 GT yang mampu merekam video dengan resolusi 4K pada frame rate 30FPS dan 60 FPS, sedangkan POCO F3 GT hanya mampu merekam video dengan resolusi 4K hanya pada frame rate 30 FPS.
Perbedaan lainnya juga terlihat pada kamera selfie di bagian depan. POCO F4 GT memiliki resolusi lensa yang lebih besar yaitu 20 MP, sedangkan POCO F3 GT hanya beresolusi 16 MP. Dalam segi video juga POCO F4 GT telah mampu mencapai resolusi 4K dengan frame rate mencapai 60 MP, sedangkan POCO F3 GT hanya mampu mencapai resolusi 4K pada frame rate 30 MP.
Desain Polos vs Desain Premium
Mungkin butuh waktu lebih dari sehari hanya untuk membicarakan desain kedua HP ini. Pasalnya, desain kedua HP merupakan salah satu yang terbaik di kelas harganya. Namun, mari kita bahas secara singkat saja untuk mengurai bagian-bagian pentingnya dimulai dari penutup belakang.
Xiaomi menyiapkan dua macam desain penutup belakang buat POCO X3 GT. Desain pertama bernama varian Stargaze Black untuk yang memiliki warna dominan hitam.
Permukaan penutup belakang pada Stargaze Black dipoles secara halus, menciptakan transisi warna dari abu-abu (atas) menuju hitam gelap (bawah). Semakin ke bagian bawah, semakin terlihat titik-titik kilauan memesona yang menyerupai langit berbintang atau pasir hitam berkilauan.
Desain kedua POCO X3 GT yakni Wave Blue (biru) dan Cloud White (putih). Desain ini berbeda dari yang pertama karena POCO memberikan tekstur garis-garis lurus. POCO mengklaim, garis-garis tersebut mampu menangkal berkas sidik jari dan menambah kenyamanan menggenggam.
Lanjut ke penutup belakang realme GT Master Edition yang fenomenal, khususnya untuk varian Voyager Grey. Kreator desain ini adalah desainer kenamaan asal Jepang, Naoto Fukasawa. Fukasawa mengaku, ia terinspirasi dari ciri khas sebagian orang ketika sedang berlibur, yakni membawa koper.
Berangkat dari situ, jadilah penutup belakang realme GT Master Edition dengan empat grid (kisi-kisi) alias bagian menonjol. Penutup belakang ini memiliki tekstur yang kesat dan halus karena menggunakan bahan kulit vegan. Hal ini membuat Anda tak perlu lagi membeli case tambahan.
Aksen lain yang ditambahkan adalah logo realme dan tanda tangan Fukasawa yang dicetak dengan warna perak. Saking bagusnya desain Voyager Grey, realme GT Master Edition bersama Naoto Fukasawa mendapat penghargaan dari IF Design Award 2021.
Voyager Grey bukan satu-satunya desain yang tersedia buat realme GT Master Edition. Sebab, Anda bisa memilih varian Daybreak Blue yang mulus. Penutup belakang pada varian ini bisa memunculkan warna yang unik perpaduan antara biru, putih, dan merah muda, tergantung dari sudut mana Anda melihat.
Bagian selanjutnya yang bisa kita lihat perbedaannya adalah modul kamera belakang. POCO X3 GT punya modul kamera dengan dua kompartemen. Kompartemen pertama berwarna perak dihuni satu lensa dan lampu flash. Kompartemen keduanya yang berkelir hitam jadi tempat dua lensa dan sejumlah sensor.
Sementara itu, modul kamera belakang realme GT Master Edition berbentuk persegi panjang dengan kelir yang menyesuaikan warna penutup belakangnya. Di dalamnya terdapat tiga lensa sebaris yang agak menonjol, lalu ada satu lampu flash yang bersebelahan dengan lensa paling belakang.
Pembahasan mengenai penutup belakang tuntas, mari ke geser ke depan. Pada bagian depan, kita akan melihat bahwa kedua ponsel menganut layar berlubang sebagai tempat kamera depan. Bedanya, lubang di POCO X3 GT ada di tengah atas, sedangkan realme GT Master Edition terdapat di pojok kiri atas.
Sekarang lanjut ke material apa yang digunakan pada seluruh bodi ponsel. POCO X3 GT memakai bahan plastik untuk penutup belakang dan rangkanya, serta Gorilla Glass Victus untuk bagian depan. Ini adalah kali pertama ponsel POCO menggunakan Gorilla Glass Victus. POCO pun menjamin ponselnya ini tahan kemasukan debu dan cipratan air karena punya sertifikasi IP53.
Sementara itu, realme realme GT Master Edition memakai material kulit vegan (Voyager Grey) dan plastik (Daybreak Blue) pada penutup belakangnya. Rangka ponsel ini terbuat dari plastik. realme tak menjelaskan kaca apa yang dipakai pada layarnya. Sementara untuk sertifikasi ketahanan debu dan air, ponsel ini belum punya.
Bicara masalah dimensi, POCO X3 GT lebih bongsor. Ukurannya 163,3 x 75,9 x 8,9 mm dengan bobot 193 g. Sementara itu, realme GT Master Edition kompak dengan dimensi panjang kali lebar 159,2 x 73,5 mm. Varian Voyager Grey punya ketebalan 8,7 mm dengan bobot 178 g, sedangkan Daybreak Blue berketebalan 8 mm berikut berat 174 g.
Spesifikasi POCO F3 GT
Kualitas Audio Speaker Ganda vs Mono Speaker
Sektor audio sudah sedikit disinggung pada poin port dengan hasil kemenangan buat realme GT Master Edition. Alasannya tak lain adalah keberadaan jack audio 3,55 mm yang dimilikinya. POCO X3 GT tak punya jack ini.
Nah, pada poin ini, pembahasan ditujukan pada area speaker. Kali ini POCO X3 GT bisa bangga karena ia memiliki konfigurasi speaker ganda alias stereo. Satu speaker berada di bawah, sedangkan speaker yang lain ada di atas dan menyatu dengan earpiece.
Sementara itu, realme GT Master Edition hanya memiliki speaker tunggal di rangka bagian bawah. Perbedaan konfigurasi ini nyatanya memiliki imbas terhadap kelantangan suara.
Menurut pengujian GSM Arena, POCO X3 GT mampu memuntahkan suara dengan tingkat kelantangan -28,5 LUFS (Loudness Unit Full Scale). realme GT Master Edition sedikit lebih rendah dengan skor -29,2 LUFS.
Kendati demikian, dua skor tersebut masuk rentang rata-rata. Adapun kedua HP sudah mendukung pemutaran audio beresolusi tinggi, 24-bit/192kHz.
Kedua ponsel punya jenis sensor yang lengkap. Mulai dari akselerometer (gerak), cahaya, proksimitas (jarak), giroskop, kompas, hingga pemindai sidik jari.
Bedanya, sensor sidik jari POCO X3 GT ditempatkan di samping yang menyatu dengan tombol power. Di lain pihak, realme GT Master Edition sudah mengadopsi sensor sidik jari optik yang ditaruh di bawah permukaan layar.
Perbedaan selanjutnya ada di sensor proksimitas. POCO X3 GT sudah memakai proksimitas virtual yang terbilang baru. Sensor ini memanfaatkan AI untuk mengambil tindakan setelah memproses data dari sentuhan permukaan layar, sensor gerak, dan kamera depan.
Sementara itu, realme GT Master Edition menggunakan sensor proksimitas fisik. Cara kerja sensor ini adalah menghitung jarak benda yang ada di depannya, untuk kemudian diolah ke smartphone menjadi respons tertentu. Misalnya, untuk mematikan layar saat menelepon.
Terakhir, GSM Arena menyebut bahwa POCO X3 GT punya sensor spektrum warna. Sensor ini tidak dimiliki realme GT Master Edition. Fungsinya adalah untuk membaca temperatur warna di sekitar obyek utama ketika pengguna hendak memfoto. Jangan lupa pula bahwa HP POCO ini punya Infrared Blaster seperti HP keluarga Xiaomi lainnya.
POCO X3 GT dibekali baterai litium polimer dengan ukuran lebih besar, yaitu 5000 mAh. Kapasitas tersebut 700 mAh lebih banyak ketimbang baterai milik realme GT Master Edition (4300 mAh).
Inilah salah satu faktor yang menyebabkan mengapa ponsel realme tersebut punya bobot lebih ringan. Namun, bicara soal daya tahan, biasanya baterai dengan kapasitas besar bisa membuat sebuah ponsel menyala lebih lama.
Nah, ternyata asumsi tersebut salah. Berdasarkan pengujian yang dilakukan GSM Arena, skor ketahanan baterai realme GT Master Edition mampu mencapai 114 jam, sedangkan POCO X3 GT cuma 110 jam.
Ada banyak hal yang membuat daya tahan baterai realme GT Master bisa lebih lama. Beberapa di antaranya adalah penggunaan panel AMOLED yang terkenal irit daya, karakter chipset, dan optimasi pada software.
Dolby Atmos Dual Stereo Speakers
Biar gaming makin lebih mantap, POCO X3 GT juga memberikan kalian pengalaman suara kualitas tinggi yang menghanyutkan. Nikmati ketika sendiri atau sedang bersama kawan! Sejak menghidupkan ponsel, kalian langsung dapat menikmati audio yang jernih dan jelas.