Hubungan suami dan istri diletakkan di atas dasar cinta, kepercayaan, dukungan, dan pengertian. Ketika pasangan selingkuh atau mengkhianati Bunda, itu akan membuat luka yang mendalam di hati.

Siapa yang ingin bahagia dalam pernikahannya? Tentunya semua orang mengharapkan hal itu. Bunda, tidak ada yang menyedihkan selain diabaikan atau memiliki pernikahan yang tidak bahagia.

Setiap pasangan suami istri pastinya akan melewati begitu banyak tantangan dalam hidupnya. Namun, sebagai seorang suami atau kepala keluarga, bukanlah hal yang benar melakukan kekerasan atau menyakiti seorang istri.

Tidak jarang seorang istri yang menerima perlakuan kasar dari pasangannya sehingga meninggalkan jejak luka dalam hatinya.

Mungkin mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan hal itu kepada pasangan yang menyakiti. Dengan kata-kata bijak mungkin bisa membantu Bunda untuk mengungkapkan perasaan kepada suami yang telah menyakiti Bunda.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa kata-kata bijak yang bisa Bunda gunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada suami yang telah menyakiti hati Bunda. Simak berikut ini, ya, Bunda.

Kata-kata bijak untuk suami yang menyakiti istri

Berikut adalah beberapa kata-kata bijak yang bisa Bunda sampaikan kepada suami jika menyakiti hati Bunda.

Nah, itulah beberapa kata-kata bijak yang bisa Bunda berikan kepada suami yang tega menyakiti hati istrinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video pertengkaran orang tua bisa sebabkan anak jadi korban yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

Suami dan istri itu adalah satu kesatuan. Adanya kebohongan sering dianggap menjadi penyakit dalam hubungan tersebut.

Kata Ustazah kali ini mengingatkan tentang bagaimana sikap seorang suami dan istri apabila pasangan melakukan nusyuz. Apalagi sudah berumah tangga.

Ustazah Nada dalam hal ini memberikan nasihat melalui dua ayat dalam surat An Nisa. Di mana seorang suami atau istri harus bersikap ketika pasangan melakukan pengkhianatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasan lengkap Ustazah Nada:

Bagaimana caranya menghadapi hal-hal semacam ini. Kalau membahas masalah khianat, masalah bohong, atau dia nusyuz dalam pernikahan itu bukan saja dilakukan oleh seorang istri, tapi juga seorang suami.

Dalam surat An-Nisa ini ada dua ayat, yang pertama ayat 34.

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

Ini ayatnya adalah ditujukan nusyuz-nya adalah untuk kaum perempuan atau istri. Apabila seorang suami, laki-laki khawatir istrinya melakukan hal-hal nusyuz. Apa sih nusyuz? Nusyuz ini artinya keluar atau melakukan sesuatu yang tidak semestinya, seperti dia berbohong atau tidak taat kepada suami.

Dalam surat An-Nisa 34 ini menjelaskan tentang wanita yang melakukan nusyuz. Kemudian ada juga surat An-Nisa ayat 128 yang maknanya ada juga kalimat nusyuz di situ. Nah, kalimat nusyuz di situ:

وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

Ketika seorang perempuan khawatir pasangannya melakukan nusyuz. Nusyuz-nya dilakukan oleh seorang laki-laki. Apa yang dilakukan (perempuan)?

Pertama, menasihati. Kita punya pasangan melakukan sebuah pengkhianatan, sebuah kekhilafan, jangan khawatir kita bisa mengubahnya dengan menasihati. Ketika kita melihat kemunkaran, kita wajib mengubahnya. Apa lagi tujuan kita untuk mempertahankan rumah tangga.

Kedua, apa yang dilakukan bagi seorang suami kepada istri. Biasanya nih, kalau suami kepada istri yang istrinya berbuat kezaliman dalam rumah tangga biasanya suami memisahkan dulu dari tempat tidurnya.

Tapi, bagaimana kalau istri yang mengalami suami yang melakukan pengkhianatan? Maka apa yang dilakukan? Apakah dipisah juga? Nanti malah dibilang, 'Oh kamu ini bukan istri yang taat. Kamu ini kelak akan mendapat laknat dari Allah.' Tentu tidak ada keadilan di sini.

Ketika istri mengalami suami yang berbuat kezaliman, maka boleh bersikap. Sikap yang bagaimana? Mencoba jaga jarak, tapi jangan terlalu jauh. Artinya jangan sampai pisah rumah, jangan sampai keluar rumah tanpa izin suami. Makna bersikap adalah suami tahu kita tidak suka apa yang dilakukan olehnya.

Ketiga, seorang istri bisa melakukan yang namanya.... Kalau suami yang mengalami istrinya nusyuz maka dia boleh mohon maaf memukul, tapi memukulnya dengan syarat tidak memakai yang berbekas dan tidak menyakiti.

Lalu bagaimana kalau seorang istri yang mengalami suaminya melakukan semacam itu (nusyuz)? Maka kekuatan isti, kekuatan seorang perempuan adalah doa. Jadi jangan terbawa emosi, kita angkat tangan kita, kita minta kepada Allah SWT, Allah Maha Pengatur segala-galanya.

Zamannya media sosial begitu mudah seseorang mengunggah sesuatu. Belakangan ramai ketika istri sah mengunggah soal dugaan perselingkuhan suami di media sosial.

Sah-sah saja karena itu bentuk sakit hati istri merasa dikhianati oleh suami. Akan tetapi, dalam islam ada cara-cara yang elegan dan berkelas untuk menghadapi pengkhianatan suami.

Kata Ustazah mengutip penjelasan Ustazah Nada soal bagaimana sebaiknya sikap istri menghadapi suamu yang nusyuz. Nusyuz tidak hanya bisa terjadi pada istri, tapi juga dengan suami.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga sikap yang elegan itu disebut tidak akan membuka aib rumah tangga.

Berikut penjelasan lengkap Ustazah Nada:

Bagaimana caranya menghadapi hal-hal semacam ini. Kalau membahas masalah khianat, masalah bohong, atau dia nusyuz dalam pernikahan itu bukan saja dilakukan oleh seorang istri, tapi juga seorang suami.

Dalam surat An-Nisa ini ada dua ayat, yang pertama ayat 34.

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

Ini ayatnya adalah ditujukan nusyuz-nya adalah untuk kaum perempuan atau istri. Apabila seorang suami, laki-laki khawatir istrinya melakukan hal-hal nusyuz. Apa sih nusyuz? Nusyuz ini artinya keluar atau melakukan sesuatu yang tidak semestinya, seperti dia berbohong atau tidak taat kepada suami.

Dalam surat An-Nisa 34 ini menjelaskan tentang wanita yang melakukan nusyuz. Kemudian ada juga surat An-Nisa ayat 128 yang maknanya ada juga kalimat nusyuz di situ. Nah, kalimat nusyuz di situ:

وَاِنِ امْرَاَةٌ خَافَتْ مِنْۢ بَعْلِهَا نُشُوْزًا اَوْ اِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ اَنْ يُّصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۗوَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗوَاُحْضِرَتِ الْاَنْفُسُ الشُّحَّۗ وَاِنْ تُحْسِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

Ketika seorang perempuan khawatir pasangannya melakukan nusyuz. Nusyuz-nya dilakukan oleh seorang laki-laki. Apa yang dilakukan (perempuan)?

Pertama, menasihati. Kita punya pasangan melakukan sebuah pengkhianatan, sebuah kekhilafan, jangan khawatir kita bisa mengubahnya dengan menasihati. Ketika kita melihat kemunkaran, kita wajib mengubahnya. Apa lagi tujuan kita untuk mempertahankan rumah tangga.

Kedua, apa yang dilakukan bagi seorang suami kepada istri. Biasanya nih, kalau suami kepada istri yang istrinya berbuat kezaliman dalam rumah tangga biasanya suami memisahkan dulu dari tempat tidurnya.

Tapi, bagaimana kalau istri yang mengalami suami yang melakukan pengkhianatan? Maka apa yang dilakukan? Apakah dipisah juga? Nanti malah dibilang, 'Oh kamu ini bukan istri yang taat. Kamu ini kelak akan mendapat laknat dari Allah.' Tentu tidak ada keadilan di sini.

Ketika istri mengalami suami yang berbuat kezaliman, maka boleh bersikap. Sikap yang bagaimana? Mencoba jaga jarak, tapi jangan terlalu jauh. Artinya jangan sampai pisah rumah, jangan sampai keluar rumah tanpa izin suami. Makna bersikap adalah suami tahu kita tidak suka apa yang dilakukan olehnya.

Ketiga, seorang istri bisa melakukan yang namanya.... Kalau suami yang mengalami istrinya nusyuz maka dia boleh mohon maaf memukul, tapi memukulnya dengan syarat tidak memakai yang berbekas dan tidak menyakiti.

Lalu bagaimana kalau seorang istri yang mengalami suaminya melakukan semacam itu (nusyuz)? Maka kekuatan istri, kekuatan seorang perempuan adalah doa. Jadi jangan terbawa emosi, kita angkat tangan kita, kita minta kepada Allah SWT, Allah Maha Pengatur segala-galanya.